Perahu |
Pendidikan masyarakat level diploma ataupun sarjana masih sangat minim. Mayoritas penduduk belum tamat SD atau bahkan tidak sekolah lebih kurang 74%, disusul SD 13%, Diploma 9%, S1 8,8%, SMP 5,8%, SMA 4,4%. Segi kesehatan menunjukkan dengan adanya fasilitas kesehatan, maka penyakit yang rentan menjangkit masyarakat sebenarnya lebih dikarenakan belum tersedianya sarana kebersihan ex. Saluran drainase, limbah, dan TPS. Oleh karena itu, umumnya penyakit yang menyerang masyarakat adalah diare, gatal-gatal, muntaber, ISPA.
Pekerjaan masyarakat mayoritas adalah nelayan berkaitan erat dengan letak Desa Dungkek yang berbatasan langsung dengan laut lepas. Para nelayan masih sangat bergantung dengan cuaca, jika ombak besar maka hasil tangkapan akan lebih mahal dan sebaliknya Meskipun lahan sawah di Desa Dungkek sangat sempit dan mengandalkan air hujan (sawah tadah hujan), akan tetapi jumlah petani di Desa Dungkek tergolong besar karena luasnya perkebunan siwalan. Disamping itu, masyarakat umumnya lebih suka berwira usaha sendiri meskipun masih tingkat home industry bahkan dibawahnya, seperti usaha pembuatan gula aren, kerupuk, tambak udang, pertokoan, warung, dan sebagainya. Akan tetapi, sebagian besar laki-laki dalam usia produktif hampir sekitar 50% merantau ke kota - kota besar seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta dan lain sebagainya untuk berdagang. Salah satu faktor yang mempengaruhi para pemuda desa Dungkek pergi merantau dikarenakan penghasilan nelayan yang tidak menentu oleh cuaca serta lahan yang hanya produktif pada saat musim hujan saja sehingga mereka berinisiatif untuk merantau dengan anggapan dan harapan lebih dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar